Minggu, 25 Agustus 2024

Ibuku, Suporter Terbesarku

Ibuku, Suporter Terbesarku

Ibuku, Adinda Rahma Nesvia, lahir pada 15 Juni 1984 di kota Semarang. Masa kecilnya penuh warna dan cerita, karena ia tumbuh berpindah-pindah mengikuti penempatan kerja kakekku. Awalnya, ia tinggal di Semarang, kemudian pindah ke Medan, lalu Pontianak. Walaupun sering berpindah-pindah, Ibuku tidak pernah menganggap itu sebagai hambatan. Sebaliknya, ia menyimpan kenangan dari setiap kota yang pernah ia tinggali dan menganggapnya sebagai bagian dari kisah hidupnya.

Ketika menginjak kelas 2 SD, keluarga Ibuku akhirnya menetap di Jakarta. Kota ini memberinya kesempatan untuk menjalani masa kecil dan remaja dengan lebih stabil. Di sini pula, ia bisa menjalin persahabatan yang lebih erat dan mengembangkan minat serta bakatnya. Masa ini adalah saat di mana ia mulai bersekolah di Labschool Rawamangun, yang terkenal dengan pendidikan akademisnya yang ketat serta aktivitas luar ruang yang beragam.

Selama bersekolah di SMP dan SMA Labschool Rawamangun, Ibuku adalah sosok yang tekun dan antusias dalam belajar. Ia mengikuti berbagai kegiatan sekolah dan itu membentuknya menjadi pribadi yang pekerja keras dan mandiri. Kesempatan besar datang ketika ia lulus SMA, yaitu untuk melanjutkan pendidikan ke Belanda. Dengan semangat yang besar, ia berangkat ke Rotterdam untuk menuntut ilmu di Erasmus Universiteit Rotterdam.

Di sana, Ibuku mengambil jurusan International Business Administration untuk S1 dan melanjutkan ke jenjang S2 dengan jurusan Marketing Management. Studi ini bukan hanya tentang pendidikan, tetapi juga pengalaman hidup yang berharga baginya. Ia belajar mandiri di negeri asing, mengasah kemampuan dalam beradaptasi, dan membuka wawasannya tentang dunia bisnis.

Setelah menyelesaikan studinya, Ibuku langsung diterima bekerja di Samsung Electronics di kota Delft, Belanda, sebagai Assistant Product Manager. Pekerjaan ini menjadi awal yang baik bagi karirnya, di mana ia menikmati tantangan serta kesempatan untuk belajar di lingkungan yang dinamis dan profesional. Meski kariernya di Belanda sangat menjanjikan, ada hal yang selalu menariknya untuk pulang, yaitu keluarga. Dengan penuh pertimbangan, Ibuku akhirnya memutuskan kembali ke Indonesia agar bisa lebih dekat dengan keluarga yang dicintainya.

Sekembalinya ke Jakarta, Ibuku melanjutkan kariernya di dunia korporat. Ia bekerja di perusahaan-perusahaan besar, termasuk Samsung, Sony, dan LG Electronics. Di setiap perusahaan, ia mengembangkan kemampuan dan pengalaman yang membuatnya menjadi sosok yang profesional dan berdedikasi tinggi. Pada tahun 2009, ia bertemu dengan Ayahku, dan tidak lama kemudian mereka menikah. Kehidupan baru sebagai istri, dan kemudian sebagai ibu, menambah warna baru dalam hidupnya.

Tahun 2015 menjadi titik penting lainnya dalam hidup Ibuku. Setelah bekerja keras dan membangun karir yang sukses, ia membuat keputusan besar untuk berhenti bekerja agar dapat fokus membesarkan aku dan kakakku, Carine. Keputusan ini menunjukkan betapa besar cintanya kepada keluarga. Ia menempatkan kebahagiaan dan kesejahteraan kami di atas ambisi pribadi. Meski begitu, Ibuku tetap aktif mendukung usaha keluarga bersama Ayahku dan menjalankan agen keuangan yang ia kelola sendiri.

Bagiku, Ibuku adalah suporter terbesar dalam hidupku. Ia selalu ada di setiap langkahku, memberikan dukungan, nasihat, dan semangat di setiap hal yang aku lakukan. Ibu tidak hanya hadir secara fisik tetapi juga secara emosional. Ia adalah sosok yang selalu ada di saat aku membutuhkan seseorang untuk mendengarkan, menguatkan, dan membimbingku dalam meraih impian serta mengatasi tantangan hidup.

Ibuku adalah sosok yang kuat dan inspiratif. Ia mengajarkanku untuk menjadi pribadi yang tegar dan mandiri, dan menanamkan nilai-nilai kerja keras serta kasih sayang. Dia adalah panutanku dalam menjalani hidup ini, dan aku sangat bersyukur memiliki ibu yang luar biasa.

Rabu, 07 Agustus 2024

Mengenal Calya Anara Wijaya


Mengenal Calya Anara Wijaya

Nama saya Calya Anara Wijaya, lahir di Jakarta pada 21 Maret 2012. Saat ini, saya berumur 12 tahun dan tinggal di daerah Cipete, Jakarta Selatan, bersama keluarga tercinta. Saya adalah seorang anak yang selalu ingin tahu dan bersemangat mempelajari hal-hal baru di sekitar saya. Kehidupan saya dipenuhi dengan aktivitas yang saya jalani dengan penuh dedikasi, mulai dari sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, hingga waktu bersama keluarga dan teman-teman.

Saat ini, saya menempuh pendidikan di SD Islam Dwi Matra, sebuah sekolah yang memiliki tempat khusus dalam hati saya. Sekolah ini tidak hanya fokus pada pendidikan akademik, tetapi juga memberikan pendidikan agama Islam yang kuat. Nama "Dwi Matra" sendiri berarti dua dimensi, yaitu dunia dan akhirat, sehingga sekolah ini mengajarkan bahwa kehidupan di dunia adalah persiapan untuk kehidupan setelahnya. Di SD Islam Dwi Matra, saya tidak hanya belajar matematika, IPA, dan IPS, tetapi juga mengaji dan mempelajari nilai-nilai Islam sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW, berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist. Hal ini membuat saya merasa seimbang dalam menjalani kehidupan sehari-hari, karena pengetahuan yang saya peroleh tidak hanya bermanfaat untuk dunia, tetapi juga untuk akhirat.

Di sekolah ini, saya menghabiskan sebagian besar waktu saya, belajar dan bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Setiap guru di SD Islam Dwi Matra memberikan perhatian yang tulus, mendidik kami bukan hanya untuk menjadi siswa yang cerdas tetapi juga anak-anak yang memiliki budi pekerti baik. Sekolah saya juga menerapkan 8 Kebiasaan Pemberdayaan, sebuah panduan sederhana yang mendorong kami untuk terus berkembang. Saya belajar tentang disiplin, tanggung jawab, dan kejujuran, serta pentingnya menghormati orang lain. Sekolah ini juga memiliki akreditasi A (Unggul) yang membuat saya bangga bisa menjadi bagian dari sekolah ini.

Selain pendidikan karakter, SD Islam Dwi Matra juga membekali kami dengan keterampilan abad ke-21. Kami diajarkan keterampilan seperti pemecahan masalah, kreativitas, kolaborasi, dan kepemimpinan. Semua pelajaran ini dipersiapkan untuk membantu kami menghadapi masa depan yang semakin kompleks. Saya merasa sangat beruntung bisa belajar di tempat yang memberikan keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai agama serta moral, karena semua ini membentuk saya menjadi pribadi yang lebih siap menghadapi masa depan.

Orang tua saya memberi saya nama Calya Anara Wijaya dengan makna yang sangat mendalam. Nama "Calya" berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti sempurna, melambangkan harapan agar saya bisa menjalani hidup ini dengan penuh kebaikan dan kesempurnaan. "Anara" adalah kata dari bahasa Arab yang berarti cantik, menunjukkan harapan agar saya menjadi pribadi yang cantik, baik dari segi fisik maupun hati. Sementara "Wijaya" adalah kata dari bahasa Sansekerta yang berarti kemenangan, mencerminkan cita-cita orang tua saya agar saya bisa menggapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan. Nama ini selalu menjadi pengingat bagi saya tentang harapan-harapan baik yang mereka titipkan sejak saya dilahirkan.

Selain pendidikan, saya memiliki banyak minat dan bakat yang ingin saya kembangkan. Saya sangat suka bermain piano. Musik membuat saya merasa tenang dan bahagia, dan ketika saya bermain piano, saya bisa mengekspresikan diri dengan lebih bebas. Saya juga menyukai mata pelajaran IPA karena saya merasa sangat tertarik dengan alam dan fenomena-fenomena yang ada di sekitar kita. Dengan belajar IPA, saya bisa memahami lebih banyak tentang bagaimana alam bekerja, yang membuat saya semakin menghargai keindahan ciptaan Tuhan.

Saya juga senang mengikuti berbagai lomba, baik akademik maupun non-akademik. Saya merasa kompetisi membantu saya mengasah keterampilan dan meningkatkan rasa percaya diri. Baru-baru ini, saya berhasil meraih medali perak di kompetisi HKISO, sebuah pencapaian yang sangat membanggakan bagi saya. Selain itu, saya juga pernah memenangkan lomba piano yang diadakan oleh Veranza Music dan mendapatkan predikat High Scorer. Setiap kemenangan ini membuat saya semakin yakin akan potensi diri saya, serta memotivasi saya untuk terus berusaha dan berlatih agar bisa meraih prestasi lebih tinggi lagi di masa depan.

Dalam keluarga, saya dikelilingi oleh orang-orang yang sangat menyayangi dan mendukung saya. Ayah saya, Thomy Aditya Wijaya, adalah sosok yang sangat saya banggakan. Ayah lahir di Jakarta pada 2 Juni 1979 dan kini berusia 45 tahun. Ia adalah seorang pengusaha yang memiliki fleksibilitas bekerja dari mana saja, atau yang dikenal sebagai Work from Anywhere. Nama Ayah memiliki arti khusus. "Thomy" diambil dari nama Thomas Cup yang dimenangkan Indonesia pada tahun 1979, "Aditya" berarti orang yang bersinar, pandai, dan bijaksana, sementara "Wijaya" berarti kemenangan. Nama ini mencerminkan pribadi ayah yang selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi keluarga kami.

Ibu saya, Adinda Rahma Nesvia, lahir di Gresik pada 15 Juni 1984 dan saat ini berumur 40 tahun. Ibu juga seorang pengusaha, khususnya di bidang asuransi dan F&B. Nama ibu saya memiliki arti yang sangat indah dan bermakna. "Adinda" berarti adik perempuan, "Rahma" berarti keberkahan yang melimpah, sementara "Nesvia" terinspirasi dari malam Nisfu Syaban pada bulan Syaban. Dengan nama yang sarat makna, ibu saya adalah seorang yang selalu membawa keberkahan dan kebaikan dalam keluarga kami, menjadi sosok yang penuh kasih dan perhatian.

Saya juga memiliki seorang kakak perempuan yang sangat saya sayangi, Caniara Zalika Wijaya, atau yang biasa dipanggil Carine. Kakak lahir di Jakarta pada 8 Juni 2010, dan sekarang berusia 14 tahun, sedang duduk di kelas 9 di SMP Labschool Kebayoran. Nama kakak saya, Caniara, diambil dari bahasa Prancis yang berarti alami, sementara "Zalika" berarti mulia, dan "Wijaya" berarti kemenangan. Nama ini menggambarkan karakter kakak yang lembut, namun kuat dan penuh dedikasi dalam menggapai cita-citanya.

Saya juga memiliki sifat dan preferensi tertentu dalam berteman. Saya senang berteman dengan orang-orang yang ramah, suka menolong, humoris, dan memiliki hobi yang sama dengan saya. Bagi saya, memiliki teman yang memiliki sifat-sifat baik ini akan membantu saya untuk merasa nyaman dan bisa menjadi diri sendiri. Namun, saya kurang menyukai teman yang tidak jujur, tidak disiplin, atau berisik. Bagi saya, sifat-sifat tersebut dapat mengganggu kenyamanan dalam pertemanan, sehingga saya cenderung memilih teman yang memiliki karakter positif.

Itulah sekilas tentang diri saya, keluarga, dan perjalanan hidup saya. Setiap langkah yang saya ambil dalam kehidupan ini selalu didasari oleh dukungan dari orang tua dan nilai-nilai yang saya pelajari di sekolah. Saya berharap, dengan semua bekal ini, saya bisa meraih kesuksesan di dunia dan akhirat, sesuai dengan pesan yang selalu ditanamkan oleh keluarga dan sekolah tercinta.

Public Speaking Sangat Penting!

Public Speaking Sangat Penting!

Berdasarkan website provinsi Jambi saya dapat mengetahui pengertian dari Public Speaking. Public Speaking adalah berbicara di depan umum dengan tujuan  menyampaikan informasi, menginspirasi, menghibur, dan mempengaruhi audiens. Kemampuan public speaking sangat penting dalam berbagai konteks, baik itu dalam lingkungan profesional, akademik dan sosial.

Tujuan Public speaking yaitu:

  1. Menginformasikan: Tujuan utama dari beberapa presentasi adalah untuk memberikan informasi baru atau menjelaskan sesuatu kepada audiens.
  2. Meyakinkan atau mempengaruhi: Public speaking sering kali digunakan untuk meyakinkan audiens agar mendukung suatu ide, mengikuti pandangan tertentu, atau mengambil tindakan tertentu.
  3. Menghibur: Dalam beberapa situasi, tujuan dari public speaking adalah untuk menghibur audiens, seperti dalam acara komedi stand-up atau pidato pada acara perayaan.
  4. Menginspirasi: Pidato yang menginspirasi biasanya bertujuan untuk memberikan motivasi dan mendorong audiens untuk mencapai tujuan tertentu atau berpikir secara berbeda.
Berdasarkan website universitas STEKOM saya mendapatkan informasi bahwa ada 4 dasar Public Speaking yang wajib dikuasai yaitu:

1. Percaya Diri

 Nomor satunya percaya diri. Dengan adanya rasa percaya diri, Anda akan lebih mudah untuk menyampaikan sesuatu dan menjalin komunikasi dua arah. Rasa percaya diri juga bisa membuat aura Anda terpancar lebih baik.

2. Postur dan Bahasa Tubuh

Postur tubuh seseorang memperkuat image-nya. Pastikan postur tubuh Anda tegak dan mengarah ke audience.  Dalam menyampaikan sesuatu, kamu juga harus menggunakan bahasa tubuh yang baik. Penggunaan bahasa tubuh akan membuatmu tidak terlihat kaku, sekaligus bisa mengurangi rasa grogi.

3. Kenali Audience

Sebelum mempresentasikan sesuatu, Anda harus mengenali terlebih dulu, siapa audience yang akan dihadapi. Dengan mengenali audience, Anda bisa menentukan seperti apa pembawaan presentasi. 

4. Eye Contact

 Kontak mata sangatlah penting, Menjadi tanda jika Anda sedang berbicara dengan orang di depan Anda. Kontak mata akan membuat Anda terlihat lebih berwibawa dan percaya diri. Hindari memandang ke sekeliling atau ke objek mati, karena akan mengurangi respek audience. Dengan melakukan kontak mata, Anda juga secara tidak langsung membuat audience lebih fokus. 

Berdasarkan website Universitas Bakrie saya mendapatkan informasi tentang manfaat Public Speaking

  1. Meningkatkan kepercayaan diri. 
  2. Meningkatkan value diri.  
  3. Membuat dirimu jadi lebih stand out. 
  4. Menjadi komunikator yang baik. 
  5. Membangun koneksi lebih luas.


Hai Ms Marcella! Aku, Calya Anara Wijaya, cuma mau bilang terima kasih banyak karena sudah jadi guru piano yang luar biasa buat aku. Dar...